PESAN MORAL LUQMAN AL-HAKIM
DAN KORELASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Pendidikan anak sudah sepatutnya dilakukan oleh orangtua sedini dan sebaik
mungkin. Hal ini karena hanya dengan pendidikan yang baiklah orang tua dapat
membimbing anaknya untuk menjadi seorang anak yang shaleh sehingga terhindar
dari perbuatan-perbuatan buruk yang dapat menjerumuskan mereka kedalam api
neraka. Dalam hal ini Allah swt berfirman:
”Wahai orang-orang yang beriman peliharalah diri-diri kamu dan keluarga kamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS. At-Tahrim : 6)
Rasulullah saw juga pernah bersabda bahwa anak adalah tanggung jawab penuh
orang tua sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim melalui Ibnu Umar:
Oleh karena itu, gagasan tentang pendidik dan pendidikan anak merupakan sebuah
hal yang patut dibicarakan. Dalam tulisan ini akan diangkat tentang sosok orang
tua sekaligus pendidik yang diabadikan Al-Qur’an yakni Luqman al-Hakim. Tulisan
ini diharapkan dapat mengangkat isyarat-isyarat dan pesan-pesan moral Luqmanul
al-Hakim yang dapat diaplikasikan dalam pendidikan anak.
B. KARAKTERISTIK SURAH LUQMAN DAN SEBAB TURUNNYA AYAT
Menurut Ibnu Abbas Surah Luqman termasuk surah Makkiyah. Sedangkan Atha’ dan
Qatadah menyebutkan bahwa surah Luqman termasuk kelompok surah Makkiyah,
kecuali ayat 27-28, keduanya Madaniyyah.[2] Dinamakan
surah Luqman karena dalam surah ini terdapat kisah Luqman. Surah ini mengandung
tentang keutamaan hikmah, rahasia pengenalan kepada Allah dan sifat-sifat-Nya,
celaan terhadap syirik, perintah dengan akhlak dan perbuatan yang terpuji dan
larangan terhadap akhlak dan perbuatan yang tercela. Kandungan tersebut
termasuk tujuan-tujuan Al-Qur’an yang terpenting.[3]
Terdapat perselisihan pendapat di antara ulama tentang kedudukan Luqman, apakah
ia seorang Nabi ataukah hanya hamba Allah yang shalih yang diberi kelebihan
hikmah. Ibnu Katsir mengatakan mayoritas ulama salaf berpendapat bahwa Luqman
bukan seorang Nabi. Ibnu Katsir juga menyebutkan satu riwayat yang disandarkan
kepada ’Ikrimah yang mengatakan bahwa Luqman adalah Nabi, akan tetapi menurut
Ibnu Katsir perawinya ada yang dinilai lemah (dhaif).[4] Dikatakan
bahwa nama lengkapnya adalah Luqman bin Ba’ura. Sedangkan Abdurrahman
as-Suhaili berpendapat bahwa ayahnya bernama ’Unaqa’ bin Sarun. Menurut Wahab
ia salah seorang putra dari saudari Nabi Ayyub. sedangkan kata Muqatil ia
adalah anak dari bibi Nabi Ayyub dari pihak ibu. Luqman adalah seorang hakim
bani Israil yang diperkirakan hidup pada masa Nabi Daud dengan julukan Al-hakim
(yang bijak).[5] Mengenai
dirinya Abu ad-Darda menggambarkan bahwa Luqman adalah sosok yang tidak banyak
bicara, banyak berpikir, memiliki pandangan yang dalam, tidak tidur disiang
hari, tidak suka mengulang-ulang perkataan kecuali perkataan yang mengandung
hikmah itu pun apabila seseorang meminta kepadanya untuk diulang, ia sering
mendatangi para hukama untuk bertukar pendapat dan pikiran serta untuk
mendapatkan i’tibar.[6]
Mengenai latar belakang (asbab an-nuzul) turunnya Surah ini, Al-Alusi
menerangkan bahwa ada seorang Quraisy datang kepada Rasulullah, yang meminta
agar dijelaskan kepadanya berkaitan dengan kisah Luqman al-Hakim dan anaknya
serta tentang kebaktiannya kepada orangtua. Rasulullah pun membacakan Surah
Luqman.[7] Sebagai Surah
yang nota bene merupakan surah Makkiyah surah ini memiliki karakteristik
Makkiyah yakni ajaran tentang tauhid, iman kepada para Nabi dan hari kiamat.
Surah ini juga menjelaskan karakteristik manusia pembangkang karena memang
turun kepada orang-orang Mekah yang keras perlawanannya terhadap Islam. Selain
itu, ditinjau dari aspek pendidikan, surah ini mengangkat cerita tentang Luqman
sebagai sosok orang tua bijak dalam mendidik anaknya.
C. PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK
Lukman adalah seorang hamba yang shaleh yang dikarunia al-Hikmah. Hikmah
menurut Ibnu Abbas adalah akal, pemahaman dan kecerdasan. Senada dengan itu,
mujahid mengartikan hikmah dengan akal, pemahaman dan kesesuaian antara
perkataan dan tindakan. Sedangkan menurut Ar-Raghib, hikmah adalah pengetahuan
segala yang ada dan pengetahuan tentang perbuatan baik. Masih menurutnya, hikmah
adalah kesesuaian tentang ilmu dan amal. Lain lagi dengan Abu Hayyan, ia
menafsirkan hikmah dengan manthiq yang dengannya seseorang dapat memberikan
nasehat dan peringatan sehingga orang-orang datang kepadanya untuk meminta
nasehat-nasehatnya.[8] Dari sini
jelaslah, bahwa Luqman adalah seorang bijak yang dianugerahkan kecerdasan dan
pemahaman tentang kebaikan serta sosok teladan yang memiliki kesesuaian antara
ilmu dan amal maupun perkataan dan tindakan.
Kisah Luqman merupakan potret orang tua dalam mendidik anaknya dengan ajaran
keimanan dan akhlak mulia. Dengan pendekatan persuasif, Luqman dianggap sebagai
profil pendidik bijaksana, sehingga Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an
dengan tujuan agar menjadi ibrah bagi para pembacanya. Setidaknya ada empat
pesan moral yang dapat diambil dari kisah Luqman ini yang dapat dijadikan
sebagai dasar dan acuan dalam mendidik anak. Keempat pesan moral itu adalah
menanamkan aqidah pada anak, mengajarkannya bersyukur dan berbakti kepada Allah
dan orang tua, membiasakannya beramal shaleh sejak usia dini, dan
mengajarkannya akhlak mulia dan etika berinteraksi dengan sesama.
Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberi pelajaran
kepadanya, “Anakku sayang, janganlah kamu mempersekutukan Allah, karena
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(Q.S. Luqman: 13)
Redaksi ayat di atas berbicara tentang nasihat Luqman kepada putranya yang
dimulai dari peringatan terhadap perbuatan syirik. Kata ya’izhu terambil dari
kata wa’zh yaitu nasihat menyangkut berbagai kebajikan dengan cara yang
menyentuh hati. Ada
juga yang mengartikannya sebagai ucapan yang mengandung peringatan dan ancaman.
Penggunaan kata ini, memberikan gambaran tentang bagaimana perkataan atau nasihat
itu beliau sampaikan, yakni tidak membentak, tetapi penuh kasih sayang
sebagaimana dipahami dari panggilan mesranya kepada anak.[9] Kata ini juga
mengisyaratkan bahwa nasehat itu dilakukannya dari saat kesaat, sebagaimana
dipahami dari redaksi kata kerja ya’izhu yang mengambil bentuk fi’il mudhari’
yang menunjukkan makna rutinitas (li ad-dawam).
Kata bunayya (anakku) dalam bentuk tasghir (pemungilan) dari kata ibny,
mengisyaratkan sebutan atau ungkapan kasih sayang. Jadi bunayya disini dapat
diterjemahkan dengan ungkapan ”anakku sayang”. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa ayat diatas memberi isyarat bahwa mendidik hendaknya didasari oleh rasa
kasih sayang terhadap peserta didik begitupun pendidik hendaknya senantiasa
memberikan nasihat yang baik setiap saat.
Lukman memulai nasehatnya dengan menekankan perlunya menghindari
syirik/mempersekutukan Allah. Isyarat ini terlihat ketika Luqman menggambarkan
syirik sebagai ”kezaholiman yang besar”. Isyarat ini dapat dipahami dari
penyebutan kata (zhulmun azhim) yang dirangkai dengan lam at-tawkid. Kesan lain
yang dapat diambil dari penggunaan redaksi pesan yang menggunakan fi’il nahi
(bentuk larangan), yakni ”janganlah kamu mempersekutukan Allah” menunjukkan
bahwa meninggalkan sesuatu yang buruk lebih layak didahulukan sebelum
melaksanakan yang baik.
Menurut M. Ali ash-Shabuni, perbuatan syirik merupakan sesuatu yang buruk dan
tindak kezhaliman yang nyata. Karena itu, siapa saja yang menyerupakan antara
Khalik dengan makhluk, tanpa ragu-ragu, orang tersebut bisa dipastikan masuk ke
dalam golongan manusia yang paling bodoh. Sebab, perbuatan syirik menjauhkan
seseorang dari akal sehat dan hikmah sehingga pantas digolongkan ke dalam sifat
zalim; bahkan pantas disetarakan dengan binatang.[10]
Dengan demikian menghindarkan anak dari syirik dengan memberikan pemahaman
kepada mereka tentang syirik pada hakikatnya adalah menjauhkan mereka terjatuh
dalam kezaliman dan kebodohan yang terbesar.
Larangan syirik pada dasarnya merupakan pengajaran tentang tauhid. Perlunya
tauhid diajarkan pada anak sedini mungkin adalah agar ia tumbuh dengan
kejernihan pikiran dan kekuatan iman sesuai dengan fithrah yang Allah berikan
padanya sejak lahir. Jadi, pendidikan tauhid usia dini pada hakikatnya adalah
melanjutkan dan menggiring fithrah anak yang terlahir dalam keadaan suci kepada
agama yang hanif. Disinilah letak peranan orang tua sebagai pendidik pertama
bagi anaknya setelah ia lahir kedunia. Kelalaian orang tua dalam fase ini
dengan membiarkan mereka lebih dahulu menerima seruan syaithan ketimbang tauhid
merupakan kesalahan fatal. Karena itu Rasulullah mengingatkan:
كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه[11]
Oleh karena itu, Nabi saw menekankan pentingnya pendidikan Aqidah pada usia
dini bahkan pada saat detik-detik kelahirannya ke dunia meskipun hal tersebut
terkesan sederhana. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh hadis Nabi saw. yang
diriwayatkan oleh al-Hakim dari Ibnu Abbas r.a.
عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : افتحوا على صبيانكم أول كلمة بلا إله إلا الله
و لقنوهم عند الموت لا إله إلا الله[12]
(رواه الحاكم عن ابن عباس)
Bacakanlah kalimat pertama kepada anak-anak kalian kalimat Lâ ilâha illâ Allâh
dan talqinlah mereka ketika menjelang mati dengan Lâ ilâha illâ Allâh. (HR
al-Hakim).
Berdasarkan hadis di atas, kalimat tauhid (Lâ ilâha illâ Allâh) hendaknya
merupakan sesuatu yang pertama masuk ke dalam pendengaran anak dan kalimat
pertama yang dipahami anak. Hal ini seiring pula dengan anjuran azan di telinga
kanan anak dan iqamah di telinga kirinya sesaat setelah kelahirannya di dunia ini.
عن ابن عباس : أن النبي صلى الله عليه و سلم : أذن في أذن الحسن بن علي يوم ولد
فأذن في أذنه اليمنى وأقام في أذنه اليسرى [13]
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah, rahasia dianjurkannya mengumandangkan adzan
kepada bayi yang baru lahir adalah supaya ucapan yang pertama kali didengar
oleh seseorang manusia adalah kalimat-kalimat adzan. Kalimat-kalimat tersebut
meliputi kebesaran dan keagungan Allah. Didalamnya terdapat kalimat syahadat
(persaksian) yang merupakan ikrar pertama bagi seseorang yang masuk Islam.
Tidak diragukan bahwa dampak dari kalimat-kalimat adzan tersebut akan sampai
padanya dan membekas di hatinya, mekipun saat itu ia tidak merasakannya. Hikmah
lainnya, masih menurutnya, yaitu agar ajakan untuk beribadah kepada Allah dan
berikrar untuk memeluk Islam lebih dulu diterima oleh seorang anak dari ajakan
dan bujuk rayu setan sebagaimana halnya fitrah (agama) Allah lebih dulu diterima
oleh seorang anak dari ajakan dan bujuk rayu setan dan sebagaimana halnya
fithrah Allah lebih dulu mewatak pada diri seorang anak dari usaha setan untuk
merubahnya.[14]
Salah satu usaha agar anak terhindar dari gangguan syaithan adalah dengan doa.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadis tentang doa Nabi saw untuk Hasan dan
Husein agar mereka dilindungi Allah SWT dari syaithan. Doa itu adalah doa Nabi
Ibrahim buat kedua putranya Ismail dan Ishaq.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم يعوذ الحسن
والحسين ويقول ( إن أباكما كان يعوذ بها إسماعيل وإسحاق أعوذ بكلمات الله التامة
من كل شيطان وهامة ومن كل عين لامة)[15]
Selanjutnya, upaya menanamkan kalimat tauhid dapat ditempuh dengan berbagai
cara dan media. Di antaranya mendengar, mengucapkan, dan menghapalkan
kalimat-kalimat tauhid, ayat-ayat al-Quran, serta al-Hadis yang terkait
dengannya; kemudian memahamkan maknanya serta menjelaskan berbagai jenis
perbuatan syirik yang pernah dilakukan manusia, khususnya yang terjadi saat
ini; selanjutnya menceritakan berbagai azab yang ditimpakan Allah kepada
umat-umat terdahulu akibat perbuatan syirik mereka.
Adapun mengenai metode pendidikan Aqidah, Imam Al-Ghazali berpandangan bahwa
pendidikan akidah bagi anak harus dilakukan step by step. Upaya menanamkan
Aqidah kepada anak pada masa pertumbuhannya sepatutnya diawali dengan
menghafal. Kemudian seiring dengan kedewasaannya pemahaman tentang Aqidah akan
tersingkap dengan sendirinya sedikit demi sedikit. Setelah menghafal akan
muncul pemahaman yang diiringi oleh i’tikad, keyakinan, dan pembenaran. Semua
itu akan terwujud dengan sendirinya dalam diri anak tanpa memerlukan
dalil-dalil filosofis.
اعلم أن ما ذكرناه في ترجمة العقيدة ينبغي أن يقدم إلى الصبي في أول نشوه ليحفظه
حفظا ثم لا يزال ينكشف له معناه في كبره شيئا فشيئا فابتداؤه الحفظ ثم الفهم ثم
الاعتقاد والإيقان والتصديق به وذلك مما يحصل في الصبي بغير برهان[16]
Al-Ghazali juga mengakui bahwa metode talqin yang meniscayakan taklid dalam
akidah anak atau pun orang awam masih memiliki kelemahan dan rentan menerima
hal-hal yang dapat merusaknya jika dilontarkan kepadanya pemahaman-pemahaman
akidah yang keliru. Untuk memperkuat akidah anak ataupun orang awam, al-Ghazali
tidak setuju digunakannya metode kalam dan jadal (debat) karena metode ini
justru dapat menggoncangkan keyakinannya dan menambah keraguannya. Oleh karena
itu, menurutnya, metode yang tepat untuk memperkuat dan memantapkan akidah mereka
adalah menyibukkan mereka dengan membaca al-Qur’an dan mengkaji tafsirnya serta
membaca hadis dan mendalami maknanya. Akidah mereka akan senantiasa bertambah
mantap dengan sebab mendengar dalil-dalil maupun hujjah Al-Qur’an begitu pula
dengan bukti-bukti dan pesan-pesan yang disampaikan hadits. Selain itu, anak
juga harus digemarkan melakukan praktek-praktek ibadah dan bergaul dengan
orang-orang shaleh sehingga mereka dapat meneladani sikap tanduk dan akhlak
mereka yang mulia.
يكون الاعتقاد الحاصل بمجرد التقليد غير خال عن نوع من الضعف في الابتداء على معنى
أنه يقبل الإزالة بنقيضه لو ألقى إليه فلا بد من تقويته وإثباته في نفس الصبي
والعامي حتى يترسخ ولا يتزلزل. وليس الطريق في تقويته وإثباته أن يعلم صنعة الجدل
والكلام بل يشتغل بتلاوة القرآن وتفسيره وقراءة الحديث ومعانيه ويشتغل بوظائف
العبادات فلا يزال اعتقاده يزداد رسوخا بما يقرع سمعه من أدلة القرآن وحججه وبما
يرد عليه من شواهد الأحاديث وفوائدها وبما يسطع عليه من أنوار العبادات ووظائفها
وبما يسرى إليه من مشاهدة الصالحين ومجالستهم وسيماهم وسماعهم وهيآتهم في الخضوع
لله عز و جل والخوف منه والاستكانة له فيكون أول التلقين كإلقاء بذر في الصدر
وتكون هذه الأسباب كالسقى والتربية له حتى ينمو ذلك البذر يقوى ويرتفع شجرة طيبة
راسخة أصلها ثابت وفرعها في السماء.[17]
Penggunaan cara dan media belajar hendaknya disesuaikan dengan usia dan
perkembangan anak. Pendidiknya hendaknya lebih arif dalam memilih cara yang
memudahkan anak untuk mengingat dan memahami pelajaran yang hendak diberikan
serta memilih media yang disukai anak-anak agar mereka tidak merasa terpaksa
menerima suatu pengajaran yang diberikan. Dengan begitu, pembelajaran akidah
tauhid ini berjalan dengan lancar dan anak tidak merasa dibebani sesuatu.
Contohnya adalah dengan cara memperdengarkan nyanyian yang di dalamnya
terkandung pemahaman tauhid, membacakan ayat-ayat al-Quran maupun Hadis Nabi
saw. yang menjelaskan pemahaman tauhid, serta mengajak anak untuk sama-sama
melafalkannya bila anak sudah mampu berbicara. Oleh karena itu, menanamkan
tauhid kepada anak tidak harus dalam suasana belajar, bisa dilakukan kapan
saja; pada saat anak bermain, makan, ataupun ketika menidurkannya. Dengan
demikian, para orangtua sangat dibutuhkan perannya untuk menanamkan pemahaman
tauhid ini di sepanjang hari-hari dan aktivitas anak.
2. MENGAJARKAN ANAK BERSYUKUR DAN BERBAKTI KEPADA ALLAH DAN ORANG TUA
“Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
ibu-bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu. Jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
janganlah kamu mengikuti keduanya; pergaulilah keduanya di dunia dengan baik
dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Luqman
[31]: 14-15).
Allah memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya
sebagai wujud rasa syukur atas pengorbanan keduanya dalam memelihara dan
mengasuh si anak sejak dalam kandungan. Demikian pula pengorbanan ketika
menyusui si anak selama dua tahun, terutama sang ibu. Karena itu, sekalipun
kedua orangtuanya kafir, seorang anak tetap harus berbuat baik kepada keduanya.
Hanya saja, seorang anak tidak boleh menaati keduanya dalam hal-hal yang
melanggar perintah Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
kemaksiatan kepada Allah.
Ayat diatas tidak menyebut jasa bapak, tetapi menekankan pada jasa ibu. Ini
disebabkan karena ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena
kelemahan ibu, berbeda dengan bapak. Disisi lain, peranan bapak dalam konteks
kelahiran anak, lebih ringan dibanding dengan peranan ibu[18].
Begitupun soal pendidikan anak, ibu memiliki peranan penting karena waktu yang
diberikan ibu kepada anaknya kadang lebih besar daripada bapaknya. Oleh karena
itu adalah wajar kalau ibu didahulukan.
Al-Manawi memberikan definisi birr al-Walidain sebagai berikut
وبر الوالد التوسع في الإحسان إليه وتحري محابه وتوقي مكارهه والرفق به[19]
”Birrul Walid (berbakti kepada orang tua), yaitu memperluas kebaikan kepada
orang tua, memperhatiakan yang disukai orang tua, menghindari yang dibenci
orang tua dan berlaku lembut atau sopan dengan orang tua”
Bakti anak kepada orang tua menurut Al-Qur’an adalah sebuah hak orang tua
kepada anaknya karena mereka sebagai wakil Allah diamanahi mengemban
tugas-tugas pemeliharaannya (tarbiyyah) dari mulai lahir sampai dewasa. Oleh
karena itu Allah mengajari setiap muslim untuk berterima kasih kepada
orangtuanya dengan mengajarkan kepada mereka untuk selalu berbuat baik kepada
mereka, tidak berkata-kata kasar dan selalu mendoakan mereka lantaran jasa-jasa
mereka yang besar yang telah bersusah payah menghantarkan mereka menuju
kedewasaan.
Kesan lain yang dapat ditangkap dari ayat diatas (QS Luqman [31]: 14-15) bahwa dalam
materi pendidikan tentang kebaktian kepada orang tua harus disuguhkan
kebenarannya dengan argumentasi yang dapat dibuktikan oleh manusia melalu
penalarannya dan pengalamannya tentang realitas. Sedangkan kalau dipahami
munasabah dari larangan mempersekutukan Allah yang disandingkan dengan
bersyukur dengan orang tua melalui kebaktian kepada mereka akan terlihat
bagaimana Allah memberikan pengajaran kepada manusia bahwa beriman kepada-Nya
adalah hal yang sudah semestinya dilakukan oleh manusia sebagai tanda syukur
kepada-Nya atas limpahan karunia-Nya yang banyak sebagaimana ia juga layak
berbakti kepada orang tua mereka lantaran jasa-jasa orang tua yang besar.
Rasa syukur kepada Allah harus didahulukan dari rasa syukur kepada manusia,
termasuk kepada kedua orangtua. Artinya, sekalipun orangtua sangat berjasa
dalam memelihara dan mengasuh kita sejak dalam kandungan, rasa syukur kepada
mereka tidak boleh mendahului rasa syukur kepada Allah. Sebab, tempat kembali
semua makhluk hanyalah kepada Allah.
Upaya menancapkan rasa syukur kepada Allah bisa dilakukan dengan mengajak anak
mengamati dan memikirkan karunia Allah yang diperoleh si anak, keluarganya,
serta lingkungan sekitarnya. Di mulai dari hal yang paling sederhana dan mudah
diamati sampai hal-hal yang membutuhkan pengamatan cermat.
Luqman berkata, “Anakku, sesungguhnya jika ada suatu perbuatan seberat biji
sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (balasannya). Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Mahatahu.
Anakku, dirikanlah shalat, suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah
mereka dari perbuatan yang mungkar, serta bersabarlah atas apa saja yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
oleh Allah. (QS Luqman [31]: 16-17).
Ayat diatas merupakan lanjutan wasiat Luqman kepada anaknya. Pesannya kali ini
adalah tentang kedalaman ilmu Allah SWT. yang luar biasa. Luqman memberikan
pelajaran kepada Anaknya bahwa Allah mengetahui perbuatan baik atau buruk walau
seberat biji sawi, dan berada pada tempat yang paling tersembunyi, misalnya
dalam batu karang sekecil, sesempit dan sekokoh apapun batu itu, atau dilangit
yang demikian luas dan tinggi, atau di dalam perut bumi yang sedemikian dalam
di mana pun keberadaannya, niscaya Allah akan mendatangkannya lalu
memperhitungkan dan memberinya balasan.[20]
Selanjutnya dapat dipahami, dari munasabah ayat ini dengan ayat lalu yang
berbicara tentang keesaan Allah dan larangan mempersekutukan-Nya, maka ayat ini
(QS Luqman [31]: 16) menggambarkan Kuasa Allah melakukan perhitungan atas
amal-amal perbuatan manusia diakhirat nanti. Dengan demikian, ada dua tema
akidah yang diangkat melalui ayat ini dan sebelumnya yaitu tentang keesaan
Allah dan keniscayaan hari Kiamat. Dua prinsip ini termasuk dari rukun Iman yang
mendasari Aqidah Islam.
Kesan lain yang dapat diambil dari ayat diatas adalah bahwa Luqman berupaya
untuk membuka kesadaran dan keyakinan anaknya bahwa Allah selalu mengawasinya
dan amal perbuatannya. Jika seseorang telah merasa dekat dengan Allah dan sadar
akan pengawasan-Nya yang tidak pernah putus maka hal itu akan dapat
menjauhkannya dari perbuatan yang buruk dan selalu mendorongnya berupaya
melakukan amal shaleh. Hal ini seiring dengan hadis Nabi saw yang diriwayatkan
oleh Imam at-Thabrani:
“Iman yang paling utama adalah engkau yakin bahwa Allah menyertai kamu di mana
pun kamu berada” (H.R. At-Thabrani)
Setelah kekuatan akidah tertanam dalam jiwa anak, maka kekuatan tersebut
merupakan pondasi yang kuat dan landasan utama bagi anak untuk menerima
pengajaran pendidik menaati semua perintah Allah berupa taklif hukum yang harus
dijalankan sebagai konsekuensi keimanan. Oleh karena itu, perlu motivasi yang
kuat, ketekunan yang sungguh-sungguh, serta kreativitas yang tinggi dari para
orangtua terhadap upaya penanaman akidah yang kuat kepada anak sebagaimana
dicontohkan oleh Luqman. Selain itu, orang tua juga jangan sampai melupakan
berharap dan berdoa kepada Allah agar anaknya menjadi orang yang taat.
Allah memberikan gelar “’Ibâdurrahmân” kepada hamba-hamba-Nya yang mana
diantara salah satu ciri-cirinya adalah mereka yang selalu berkomitmen dan
berdoa agar dianugerahkan istri dan anak yang menyejukkan mata.
Imam al-Hasan ketika ditanya tentang maksud قُرَّةَ أَعْيُنٍ pada ayat ini
beliau menjawab dengan mengatakan “orang mukmin yang melihat istri dan anaknya
taat kepada Allah”.
حدثنا أحمد بن المقدام حدثنا حزم قال سمعت كثيرا يسأل الحسن قال يا أبا سعيد قول
الله عز و جل ( هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين ) أفي الدنيا أم في الآخرة؟ ,
قال لا بل في الدنيا , قال وما ذاك ؟, قال المؤمن يرى زوجته وولده مطيعين الله عز
و جل, قال وأي شيء أقر لعين المؤمن من أن يرى زوجته وولده يطيعون الله عز و جل
ذكره[21]
Kalau setiap orang mukmin ingin melihat anak dan istrinya taat kepada Allah,
maka sudah sepatutnya baginya memberikan pengajaran yang baik kepada mereka
mengenai amal-amal shaleh yang mesti dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada
Allah. Pada ayat (QS Luqman [31]: 17) diatas, setelah memberikan bimbingan
tentang Akidah, Luqman melanjutkan nasihat kepada anaknya menyangkut amal-amal
shaleh yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebajikan yang tercermin
dalam amr ma’ruf dan nahi munkar, juga nasihat berupa perisai yang membentengi
seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah karena semua itu merupakan
hal-hal yang telah diwajibkan oleh Allah untuk dibulatkan atasnya tekad
manusia.[22]
Tidak disebutkan amal shaleh lain bukan berarti bahwa pengajaran terhadap anak
hanya dibatasi dengan ini bahkan kewajiban-kewajiban yang mampu dilaksanakan
oleh anak seperti shaum, menutup aurat, dan lain-lain juga perlu diajarkan
sejak dini.
Kewajiban pertama yang diajarkan dan diperintahkan kepada anak adalah kewajiban
shalat, karena shalat merupakan tiang agama dan amal pertama yang akan dihisab
pada Hari Kiamat nanti. Pada usia 7 tahun anak sudah harus diperintahkan menjalankan
ibadah shalat, bahkan kalau sampai usia 10 tahun anak masih meninggalkan
shalat, diperintahkan kepada orangtua untuk memukulnya. Imam Ahmad menuturkan
bahwa Rasulullah saw. bersabda:
”Ajarilah anak kalian shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah dia (jika tidak
mau melaksanakannya) jika melewati usia sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka
pada tempat tidur.” (HR Ahmad).
Berdasarkan hadis di atas, dapat digali pemahaman bahwa anak sudah seharusnya
dilatih menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim sejak usia 7
tahun. Anak diberi sanksi bila meninggalkan kewajiban-kewajibannya pada saat
usianya sudah mencapai 10 tahun. Hal ini berarti masa pembiasaan anak
melaksanakan kewajiban-kewajibannya, selama 3 tahun, sejak usia tujuh tahun
sampai 10 tahun. Sedangkan usia 10 tahun sampai menjelang balig bisa dikatakan
masa pemantapan, karena si anak tidak boleh lagi meninggalkan
kewajiban-kewajibannya. Dengan demikian, seorang anak sudah dipersiapkan sejak
awal agar pada usia balig siap menjalankan semua taklif yang dibebankan Allah
kepadanya.
ٍSedangkan perintah Luqman kepada anaknya untuk ber-amar ma’ruf dan nahi munkar
mengisyaratkan bahwa tentulah Luqman sebelumnya telah mengajarkan kepada
anaknya perbuatan-perbuatan yang ma’ruf dan menggambarkan seperti apa perbuatan
yang munkar. Karena bagaimana ia memerintahkan anaknya tanpa ada pengetahuan
tentang itu sebelumnya. Ma’ruf adalah segala perbuatan yang dipandang baik oleh
norma-norma masyarakat dan nilai-nilai agama sedangkan munkar sebaliknya.
Adapun perintah sabar mengisyaratkan agar dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi
munkar setiap orang harus memiliki kesabaran, ketabahan dan komitmen yang
tinggi karena tentu saja hal tersebut tidak bebas dari rintangan, halangan dan
ujian.
4. MENGAJARKAN KEPADA ANAK AKHLAK MULIA DAN SOPAN SANTUN DALAM BERINTERAKSI
DENGAN SESAMA.
”Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai”. (QS Luqman [31]: 18-19).
Pembelajaran selanjutnya yang ditanamkan oleh Luqman kepada anaknya adalah akhlak
mulia, yakni sifat-sifat mulia yang harus menghiasi kepribadian anak. Ayat ini
mengisyaratkan bahwa pendidikan akidah dan akhlak merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Pendidikan akhlak anak merupakan kewajiban orang tua
bagi anaknya dan merupakan pemberian paling utama orangtua kepada anaknya
sebagaimana sabda Nabi saw.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : "أكرموا أولادكم وأحسنوا أدبهم
"(رواه ابن ماجه عن أنس بن مالك ([24]
Muliakanlah anak-anak kamu dan baguskanlah akhlaknya. (H.R. Ibnu Majah)
”Tidak ada yang diberikan orang tua kepada anaknya yang lebih utama dari budi
pekerti yang baik.”
Budi pekerti yang harus diajarkan pertama kali kepada anak adalah budi pekerti
sehari-hari yang dengannya ia berinteraksi dengan orangtua, keluarga dan orang
lain. Luqman mengawali pelajaran akhlak kepada anaknya agar tidak berlaku
sombong terhadap sesama manusia, tidak bersikap angkuh, sederhana dalam
berjalan, dan lunak dalam bersuara. Semua ini ditujukan agar mereka memiliki
kecerdasan berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Etika berinteraksi ini
sangat berfaedah bagi anak sebab diperlukan dan dipraktikkan setiap saat
sepanjang hayatnya.
Ibnu katsir ketika menjelaskan ayat ini mengatakan: ”Janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia ketika kamu berbicara kepada mereka atau ketika mereka
berbicara kepadamu karena itu merupakan sebuah penghinan dan salah satu bentuk
kesombongan. Sudah seharusnya kita berkomunikasi seperti yang diajarkan
Rasulullah, ketika berbicara menghadapkan seluruh tubuhnya, dan dengan wajah
yang berseri-seri.[25] Ada sebuah
hadits Rasulullah yang dikutip Ibnu Katsir, dimana setiap muslim dianjurkan
untuk bersedekah walaupun hanya dengan menjumpai saudaranya dengan wajah
berseri-seri, dan tidak memakai pakaian yang terseret (isbalul ijar) karena itu
bentuk ketakaburan yang tidak disukai Allah.
اتق الله ولا تحقرن من المعروف شيئا ولو ان تفرغ من دلوك في إناء المستسقي وأن تلقى
أخاك ووجهك اليه منبسط وإياك واسبال الازرار فان اسبال الإزار من المخيلة
Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud dengan La tusha’ir adalah: Janganlah kamu
bersifat takabur merendahkan hamba Allah dengan berpaling muka tidak mau
berhadapan ketika mereka berbicara kepadamu.[26]
Sebetulnya orang menampakan ketakaburan itu tujuannya agar dirinya dihormati
tapi dengan sikapnya seperti itu justru orang menjadi tidak simpati, kalau
ingin dihormati kita harus memuliakan orang lain.
Pelajaran selanjutnya yang diajarkan Luqman kepada anaknya adalah etika
berjalan yakni hendaknya ia jangan menyombongkan diri dan melangkah angkuh
ketika berjalan. Seseorang harus menyederhanakan jalannya jangan terlalu pelan
begitu pun jangan terlalu cepat. Ibnu Asyur sebagaimana dikutip oleh M. Quraish
Shihab memperoleh kesan bahwa bumi adalah tempat berjalan semua orang, yang
kuat dan yang lemah, yang kaya dan yang miskin, penguasa dan rakyat jelata.
Mereka semua sama sehingga tidak wajar bagi pejalan yang sama, menyombongkan
diri dan merasa melebihi orang lain.[27]
Padahal ia juga akan kembali ketempat yang sama yakni tanah.
Pelajaran penting lain yang juga ditekankan oleh Luqman adalah etika berbicara,
menurut Luqman salah satu diantara adab berbicara yang baik adalah melunakkan
suara ketika berbicara kepada orang lain. Menurut Ibnu Katsir, maksud perintah
ughdhudh min shautika pada QS Luqman [31]: 19 tersebut adalah perintah agar
jangan melampaui batas dalam berbicara dan tidak mengangkat suara/ berteriak
yang tidak ada faidahnya layaknya suara keledai. Dalam hal ini Mujahid
berpendapat, seperti dilansir Ibnu Katsir, suara keledai adalah suara yang
paling buruk oleh karenanya tidak patut seseorang mengangkat suaranya seperti
suara keledai. Penyerupaan ini dengan suara keledai menurut Ibnu Kasir menunjukkan
keharamannya.[28]
Disisi lain, khususnya bagi para orang tua, ada satu hal yang sangat penting
didapatkan si anak dalam proses pembelajarannya menjalankan berbagai kewajiban
serta menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang mulia, yakni keteladanan dari
para orangtua maupun pendidik. Inilah yang saat ini jarang dan sulit didapatkan
si anak. Bahkan, tidak jarang si anak melihat sesuatu yang bertentangan dengan
pemahaman yang sedang ditanamkan kepadanya dilakukan oleh orang-orang di
sekelilingnya, termasuk orangtua maupun para pendidik. Padahal, sudah merupakan
tabiat manusia membutuhkan teladan, karena manusia lebih mudah menerima dan
memahami apa yang dilihat dan dirasakannya daripada apa yang didengarnya.
Karena itulah, kepada manusia diturunkan seorang Rasul di setiap generasi dari
kalangannya sendiri (manusia juga), untuk mengajarkan dan mencontohkan
pelaksanaan ajaran-Nya.
Oleh karena itu, para orangtua hendaklah mempersiapkan lingkungan yang kondusif
bagi perkembangan si anak agar proses pembelajarannya bisa berjalan efektif.
Janganlah membiarkan lingkungan anak, khususnya lingkungan rumah, merobohkan
bangunan kepribadian anak yang sedang dibangun, karena ini sangat berbahaya
bagi perkembangan si anak untuk berproses menjadi anak yang shalih.
D. KESIMPULAN
Kisah Luqman merupakan potret orang tua dalam mendidik anaknya dengan ajaran
keimanan dan akhlak mulia. Dengan pendekatan persuasif, Luqman dianggap sebagai
profil pendidik bijaksana, sehingga Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an
dengan tujuan agar menjadi ibrah bagi para pembacanya. Setidaknya ada empat
pesan moral yang dapat diambil dari kisah Luqman ini yang dapat dijadikan sebagai
dasar dan acuan dalam mendidik anak. Keempat pesan moral itu adalah menanamkan
aqidah pada anak, mengajarkannya bersyukur dan berbakti kepada Allah dan orang
tua, membiasakannya beramal shaleh sejak usia dini, dan mengajarkannya akhlak
mulia dan etika berinteraksi dengan sesama. Jadi pelajaran yang bisa diambil
dari QS Luqman [31]: 13-19 di atas mencakup pelajaran bagi orangtua dalam
mendidik anak-anaknya, dan pelajaran bagi anak untuk menjadi anak yang shaleh.
Mengenai materi pengajaran yang harus diajarkan kepada anak sejak usia dini,
setidaknya ada beberapa aspek yang harus di perhatikan orang tua meliputi aspek
akidah, bakti kepada orang tua, pendidikan ibadah dan akhlak. Adapun metode
pendidikan akidah khususnya anak dapat digunakan metode talqin dengan berbagai
bentuk variasinya. Sedangkan dalam menguatkan keimanan anak yang perlu
ditanamkan adalah rasa syukur kepada Allah SWT sehingga anak mengerjakan ibadah
tidak menganggapnya sebagai beban tetapi sebagai sesuatu yang memang sepatutnya
ia kerjakan. Begitu pula mengenai pengajaran tentang kebaktiannya kepada orang
tua, yang perlu digambarkan kepada mereka adalah argumen dan kebenaran yang
dapat mereka terima dan rasakan berdasarkan kemampuan pemahaman mereka dan
pengalaman. Sejalan dengan pendidikan akhlak, orang tua juga harus memberikan
nasehat setiap saat dengan pengajaran yang jelas kongkrit dan dapat
dipraktekkan.
ДОНЕЦК, 2 июн — РИА Новости. В Николаевской области нанесли удар по винзаводу "Оливия", на котором базировались украинские военные, сообщил РИА Новости координатор местного подполья Сергей Лебедев. <a href=https://kraken16at.com>kraken16.at</a> "Около двух часов ночи серия из пяти ударов пришлась по винзаводу в Парутино <…>, на территории винзавода расположились военные со своей техникой и боекомплектом <…> По данным нашей агентуры, в районе Парутино часто слышна и видна работа HIMARS, который запускает дальнобойные ракеты в сторону Херсонской области и, возможно, на Крым", — сказал собеседник агентства. kraken25.at https://kraken18-at.com
Toronto After Hours Alcohol Delivery – The Ultimate Guide to Catering to Your Drinking Needs 24/7 - <a href=https://deliverytorontoafterhoursalcohol.wordpress.com>https://deliverytorontoafterhoursalcohol.wordpress.com</a>
Lately, I have been enthusiastic about laying down several bets on various sporting events taking place at present. I thought I'd better let know all of you that I have discovered what I consider to be one of the most trustworthy platform throughout the US. If you're eager to joining the action, don't forget to take a look at the website: <a href=https://purecasinos.org/new/>new casinos</a>
24 hour bottle shop – Discover Your Preferred Beverages at Any Time - <a href=https://24hourbottleshop.wordpress.com>24hourbottleshop.wordpress.com</a>
Мефедрон Москва? Сайт - COCAINE24.BIZ Купить Мефедрон Москва - COCAINE24.BIZ . Для заказа Мефедрона в Москве 24/7 САЙТ - https://cocaine24.biz/ Купить в Москве Мефедрон закладкой 24/7 САЙТ - https://cocaine24.biz/ Заказать Мефедрон в Москве доставкой САЙТ - https://cocaine24.biz/ Покупка в руки Мефедрона в Москве 24/7 САЙТ - https://cocaine24.biz/ Лучший Мефедрон в Москве САЙТ - https://cocaine24.biz/ Качественный Мефедрон в Москве САЙТ - https://cocaine24.biz/ . . . . ДЛЯ ЗАКАЗА ТОВАРА В МОСКВЕ НУЖНО НАПИСАТЬ НА САЙТ - https://cocaine24.biz/ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Теги для гугла - Мне нужно Купить Мефедрон в Москве? Какие цены на Мефедрон в Москве? Каким образом можно Купить Мефедрон в Москве? Какие сейчас цены на Мефедрон в Москве? Кто сейчас продает Мефедрон в Москве? Как много завезли Мефедрона в Москве? Мефедрон в Москве купить без йода абсолютно без вреда для организма? Царь-Мефедрон это название того Мефедрона который продают на официальном доверенном сайте гаранте? Украсть такой Мефедрон в Москве не получиться, потому что работают профессионалы? Какие бывают разновидности Мефедрона сейчас в Москве и почему у нас он самый лучший Мефедрон в Москве? Если взять много Мефедрона в Москве а заплатить за него мало, такое Возможно? Новые правила покупки и доставки Мефедрона в Москве уже действуют? Круглосуточная покупка Мефедрона в Москве только на официальном сайте по ссылке, больше нигде? Кристаллы Мефедрона в Москве уже сравнивают с градом? Шыкарное качество Мефедрона в Москве никогда никого не оставит равнодушным или безразличны? Моментальная покупка Мефедрона в Москве и круглосуточная потдержка Мефедрона в Москве всегда на связи, даже в выходные и праздничные дни? Щедрость насыпи в закладках Мефедрона в Москве иногда даже удивляет, потому что закладки Мефедрона в Москве всегда на 10% больше чем в заказе? Занять деньги или занять дорожку такого Мефедрона в Москве это не стыдно, это жизнь которой живут постоянно люди в Москве? Хорошо что Вы всегда на связи - самый частый отзыв про наш Мефедрон в Москве за последние пять лет работы на рынке Мефедрона в Москве! Финальная версия разработок всех рецептов Мефедрона в Москве можно купить на нашем сайте уже не первый год? Улететь в Небеса сквозь все преграды можно только с нашим Мефедроном в Москве! Единственный Магазин в Москве который реально безопасно доставляет товар в руки не важно какого количества, Это именно наш Сайт Мефедрона в Москве! Наш Мефедрон в Москве знаю Все! . . . МОСКВА-РОССИЯ-МЕФЕДРОН-ЗАКЛАДКИ-ДОСТАВКА В РУКИ -ГАРАНТИИ - КУПИТЬ - КРУГЛОСУТОЧНО -ЛЮБОЙ РАЙОН - ПОДМОСКОВЬЕ ТОЖЕ ЕСТЬ - РОССИЯ . . . Конец тегов
24 hour alcohol delivery Vancouver – Order Your Favorite Alcoholic Beverages Late at Night - <a href=https://24houralcoholdeliveryvancouver.wordpress.com>24houralcoholdeliveryvancouver.wordpress.com</a>